Langlang Buana memiliki arti prajurit yang siap untuk
ditempatkan dan ditugaskan dimana saja, sehingga ketika satuan ini mendapat
perintah untuk berangkat ke Fiji dalam rangka misi kemanusiaan mereka langsung
mempersiapkan diri untuk diberangkatkan.
Yonzipur-9/1 Kostrad merupakan satuan zeni di bawah
kendali Kostrad Divisi-1 dan bermarkas di Ujung Berung, Bandung, Jawa Barat
mendapatkan tugas memberangkatkan 1 Kompi Zeni untuk misi rehabilitasi dan
rekonstruksi di Fiji mulai 1 Mei 2016.
Satgas Kizi ini dipimpin langsung oleh Danyon Zipur-9 Mayor Czi Abdillah Arif
abituren Akademi Militer tahun 2000. Sekitar 100 prajurit dikerahkan berangkat
ke Fiji dengan dibagi menjadi 3 gelombang keberangkatan.
Pengiriman Satgas Kizi TNI ke Fiji merupakan bagian dari
operasi kemanusiaan yang diprakarsai oleh Kemenkopolhukam, BNPB dan Mabes TNI.
Fiji dilanda badai winston pada bulan Februari lalu dan mengalami kerusakan
yang cukup parah, sehingga pemerintah RI berinisiatif untuk membantu pemerintah
Fiji dalam rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah yang terdampak oleh badai
winston. Sudah 2 bulan lebih Satgas Kizi melakukan pembangunan kembali Gereja, perbaikan kelas dan Main hall serta
pembangunan kembali asrama murid Queen Victoria School (QVS). Lokasi pengerjaan berada 68 Km ke arah utara dari Ibukota Fiji, Suva,
tepatnya di desa Lawaki, Tailevu.
Di tengah tugas utama rehabilitasi dan rekonstruksi
sekolah, prajurit TNI selalu meyempatkan waktu luang untuk melakukan pendekatan
terhadap masyarakat yang ada di sekitar. Pola pendekatan teritorial selalu
efektif dilakukan dimana saja, inilah yang menjadi kekuatan prajurit TNI sehingga
mereka disukai oleh masyarakat Fiji. Bahkan, opini yang tercipta di masyarakat
Fiji akan selalu menghubungkan QVS dengan Indonesia, kemana pun prajurit TNI
pergi pasti akan mendapat ucapan terima kasih dan penghargaan dari masyarakat
Fiji. Ketika Bintara logistik Satgas
Kizi TNI sedang berbelanja, masyarakat akan selalu menyapa dengan hangat dan
meminta untuk berbicara menanyakan perkembangan pembangunan. QVS merupakan satu diantara dua sekolah yang
sangat terkenal, karena sekolah ini telah melahirkan para pemimpin Fiji,
termasuk Perdana Menteri Fiji saat ini Voreqe Bainimarama. Atase Pertahanan
untuk PNG dan Fiji Kolonel Inf Anggara Sitompul, mengatakan kehadiran TNI tidak
akan berarti apa-apa tanpa adanya pendekatan teritorial.
Kehadiran Satgas Kizi Tempur-9 Kostrad ini juga
memberikan nilai lebih, tidak hanya pekerjaan dan pendekatan kepada masyarakat,
tetapi dengan kehadiran dokter dalam Satgas Kizi juga telah memberikan dampak
yang sangat positif. “Alhamdulillah, sudah ada 20 pasien masyarakat sampai saat
ini”ujar Letda Ckm Arif Fakhrizal. Beberapa masyarakat yang ditemui menyatakan
bahwa obatnya cukup manjur, sehingga mereka lebih memilih pergi ke Dokter
Satgas Kizi TNI ketimbang harus ke rumah sakit, selain karena jauh dan cukup
mahal.
Diharapkan seluruh pekerjaan akan rampung pada bulan
Agustus 2016, dan berharap tidak ada kendala yang berarti. Satu-satunya kendala
yang harus mereka hadapi adalah berubahnya cuaca dengan cepat. “apabila hujan
turun deras, maka kami hentikan pekerjaan untuk keselamatan anggota” ujar
Pasiop Satgas Lettu Czi Amito.
Tidak ada kata menyerah dan lelah bagi personel Satgas
Kizi Yon Zipur 9-1/Kostrad, mereka terus bekerja tanpa mengeluh dan selalu
semangat. Suatu daya semangat yang selalu dimiliki prajurit TNI dimanapun
ditugaskan. Ketika mereka kembali ke
tanah Air nanti mereka telah membuat jejak-jejak pengabdian yang akan selalu
diingat oleh masyarakat Fiji. (Henru)
No comments:
Post a Comment