Jakarta, ZONASATU - Dai-dai muda milenial diminta untuk bisa ikut serta berkontribusi memberikan pesan pesan perdamaian kepada masyarakat khususnya kepada para generasi muda. Hal ini seiring dengan masih maraknya penyebaran paham radikal negatif yang dapat berujung kepada aksi terorisme yang disebarkan oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab.
Hal tersebut
dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol.
Drs. Suhardi Alius, MH, usai menerima audiensi dari Pengurus Pusat Forum Komunikasi
Mahasiswa Tafsir-Hadis Indonesia (FKMTHI), di kantor BNPT
yang berada di salah satu Gedung Kementerian, Jakarta, Rabu (15/1/2020)
siang.
“Tentu sekarang
ini perlu
adanya orang-orang (dai-dai)
seusianya yang bisa memberikan pencerahan kepada generasi muda. Artinya orang yang bisa mempengaruhi para generasi muda ini ke hal-hal yang positif. Kalaupun menafsirkan agama, ya agama yang benar. Tidak ada hal-hal
yang tidak baik untuk dimainkan,” ujar Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius,
usai audiensi tersebut.
Mantan
Sekretaris Utama (Sestama) Lemhannas RI ini menjelaskan, hal itu perlu
dilakukan karena generasi muda selama ini masih menjadi sasaran dari
brainwashing dari kelompok-kelompok radikal terorisme tersebut. Hal tersebut
tidak lain dikarenaan para generasi muda dengan emosinya yang masih belum
stabil masih
mencari jati diri dan sebagainya.
“Saya berpikir
bahwa kita butuhkan mereka para dai-dai
muda kita ini untuk
bisa mempengaruhi dan membuat
masyarakat khususnya para generasi muda ini untuk betul-betul punya resilience, punya imunitas dalam menghadapi dinamika global ini,” ujar mntan Kabareskrim Polri ini.
Oleh sebab itu alumni Akpol tahun 1985 ini akan memfasilitasi
FKMTHI ini untuk bisa juga beraudiensi dengan
Kementerian Agama. Dimana nantinya bisa ikut memberdayakan
FKMTHI yang ada 17 provinsi sehingga bangsa ini memiliki dai-dai
muda yang betul-betul memiliki wawasan nasional. “Sehingga ini yang kita harapkan, mudah-mudahan bisa lahir (dai-dai muda),”
ujar Jenderal berpangkat bintang tiga kelahiran Jakarta, 10 Mei 1962 ini
Dalam
sepengetahuannya, Kepala BNPT juga mengatakan kalau Kementerian Agama
saat ini juga memiliki program untuk memproduksi, menciptakan
dan menyiapkan banyak dai-dai yang menurutnya mencapai ratusan ribu. Jika hal tersebut bisa
diwujudkan dirinya berharap dai-dai dan usia usia milenial ini bisa digunakan untuk memberikan pencerahan kepada
para generasi muda.
“Tentunya hal ini akan lebih bermanfaat. Kenapa? Karena mereka (dai muda) sekarang
ini dalam kondisi posisi-posisi usia yang betul-betul
sangat dibutuhkan untuk memberikan pemahaman yang mencerahkan kepada generasi
muda seusia mereka. Dengan hal ini mudah-mudahan kita bisa memberdayakan adik-adik kita ini.,” ujar mantan Kapolda Jawa Barat ini.
Kepala BNPT
mengatakan, untuk sementara
sambil menunggu proses yang ada di Kementerian Agama,
dirinya juga memerintahkan kepada Deputi bidang
Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalsasi BNPT, Mayjen TNI. Hendri Paruhuman
Lubis, agar FKMTHI yang ada di 17
provinsi ini bisa juga untuk diberdayakan sebagai
narasumber di semua kegiatan Forum Koordinasi
Pencegahan Terorisme (FKPT) yang ada di 32 Provinsi di Indonesia.
“Dan nanti mereka ini juga akan kita koneksikan dengan
Duta-duta Damai yang dimiliki BNPT. Sehingga mereka bisa berperan bukan saja secara online, tetapi juga secara offline. Dimana
offline ini mereka sebagai penceramah, dai-dai muda. Kemudian online-nya ikut bermain juga di dunia maya untuk menyebarkan paham-paham kedamaian dan anti radikalisme,” kata
mantan Kepala Divisi Humas Polri ini.
Dalam kesempatan
tersebut Kepala BNPT juga mengaku ikut bangga dengan motto yang dimiliki FKMTHI
ini yakni ‘Garuda di Dadaku, Al Quran dan Hadis di Hatiku’. Dengan hal tersebut
diharapkan akan muncul dai-dai muda yang bisa menciptakan rasa kebangsaan.
“Kalau ini yang kita sebarkan, kita akan mendapatkan orang-orang dai-dai muda milenial yang punya habluminallah
dengan baik serta habluminannas dengan
menciptakan rasa kebangsaan. Dan inti dari pertemuan ini tadi adalah bagaimana kita ingin menelorkan atau ingin menghasilkan
dai-dai muda milenial,” ujar mantan Wakapolda Metro Jaya ini mengakhiri.
Sementara itu
dalam kesempatan tersebut Ketua FKMTHI, Achmad Sayuthi mengatakan bahwa
pihaknya mengucapkan terima kasih bisa melakukan audiensi dengan jajaran BNPT.
Dirinya berharap FKMTHI ini bisa turut serta bersinergi dengan BNPT
“Tentunya kami akan ikut serta untuk membantu mengkampanyekan pesan-pesan damai. Kalau teman-teman yang berpikiran
‘kanan’ ini selalu membawa pesan-pesan kekerasan, maka kita akan membawa pesan pesan damai. Kalau mereka pakai hadis-hadis yang kiras, maka kita pakai hadis-hadis yang damai. Kalau mereka pakai ayat-ayat
yang keras, maka kita akan pakai ayat-ayat yang damai dan
menunjukkan untuk bangsa ini,” ujar Achmad
Sayuthi.
Selain itu menurutnya, pihaknya juga sudah mendapatkan arahan
dari Pembina FKMTHI sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof. Dr. KH.
Narasuddin Umar MA agar untuk segera
mengambil alih orang-orang yang sudah ‘membajak’ Al Quran selama ini.
“Untuk kita
sama-sama memberikan pemahaman yang moderat. Karena
memang
tidak ada chat atau perintahnya di dalam
agama Islam itu untuk selalu melakukan kekerasan ataupun aksi-aksi terorisme. Karena Islam
mengajarkan kedamaian,” ujar Achmad
Sayuthi mengakhiri
Seperti
diketahui, keberadaan FKMTHI ini
sekaligus untuk menegaskan bahwa mahasiswa tidak selamanya hanya berperan di
kampus, namun juga masjid-masjid di seluruh Indonesia. Dimana Mahasiswa juga
harus ikut berperan aktif di masyarakat, dimulai dari masjid sampai wilayah
negara. Yang mana hakikatnya mahasiswa harus ikut andil menciptakan narasi
Islam moderat dari lapisan masyarakat kelas bawah sampai elit.
FKMTHI yang
berada di seluruh Indonesia harus bekerja secara optimal dan menjadi produser
konten-konten positif, khusunya menyuarakan narasi Islam Rahmatan lil Alamin.
"Mahasiswa-mahasiswi ini adalah mereka yang kompeten di bidangnya. Mereka
berhak menafsirkan dan berbicara tentang ayat-ayat Qur'an dan hadis",
ungkap Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar saat acara
Halaqah Mahasiswa Tafsir Hadis Indonesia dengan tema "Dari Masjid
untuk Indonesia Damai" pada hari Rabu (28/8/2019) lalu yang juga dihadiri
Kepala BNPT..
Dalam audiensi
tersebut Kepala BNPT tampak juga didampingi oleh Deputi bidang Pencegahan, Perlindungan dan
Deradikalsasi Mayjen TNI. Hendri Paruhuman Lubis dan Direktur Pencegahan BNPT,
Brigjen Pol. Ir. Hamli ME.
Editor | : Adri Irianto |
Foto | : - |
Sumber | : - |
No comments:
Post a comment